Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) bersama sejumlah mahasiswa di Surabaya, melaksanakan Salat Gaib di Masjid Arif Nurul Huda, Mapolda Jatim, Selasa (1/10/2019). Pelaksanaan Salat Gaib ini bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
"Salat Gaib itu ditujukan untuk dua mahasiswa Sulteng yang tewas, yakni Randi dan Muhammad Yusuf, di tengah aksi demonstrasi yang berlangsung beberapa waktu lalu," tutur Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Toni Harmanto.
Ia menuturkan, salat gaib juga dimaksudkan sebagai simbol solidaritas atas insiden tewasnya dua mahasiswa yang terjadi beberapa waktu lalu
"Kami seluruh jajaran Polda Jatim turut bersimpati. Salat gaib ini salah satu bentuk solidaritas kami dari aparat polisi kepada almarhum," ujar Toni.
Sebelumnya, Polda Jawa Timur (Jatim) menggelar pertemuan dengan perwakilan IMM (Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah). Perwakilan IMM itu antara lain Diky Ketua Wilayah Muhamadiyah Jawa Timur, Andreas Ketua IMM Jawa Timur, Abdul Ghoni Ketua PMII, Aini Syukriah Ketua Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur, di gedung Patuh lantai 2 Polda Jatim, sekitar pukul 13.45 WIB, Senin, 30 September 2019.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengapresiasi kepada perwakilan audiensi dan atas kerja sama semua elemen masyarakat termasuk ormas Muhamadiyah sehingga kegiatan unjuk rasa (Unras) di Jawa Timur, berjalan lancar dan aman.
"Saya tidak melarang atau menghalangi kegiatan unjuk rasa yang merupakan proses demokrasi tetapi yang perlu diingat yaitu asalkan unras yang berlangsung di tengah - tengah masyarakat tersebut berjalan dengan aman dan damai," tutur Luki.
Berkomunikasi dengan Para Mahasiswa
Luki menuturkan, pihaknya akan berkomunikasi dengan para mahasiswa serta elemen masyarakat lainnya untuk menjaga atau wujudkan Jawa Timur, tetap aman sesuai dengan slogan Jogo Jawa Timur Untuk Indonesia Damai.
"Dan perlu diketahui bahwa Polda Jawa Timur menjadi contoh dalam penanganan aksi unjuk rasa selama ini," kata Luki.
Kapolda juga mengatakan, mengenai insiden di Kendari, yaitu giat unjuk rasa yang menyebabkan dua mahasiswa meninggal dunia, pihaknya ikut bela sungkawa.
"Dan sebagai wujud simpati, saya sudah perintahkan setiap polres untuk melakukan salat ghaib, doa bersama serta mengirim karangan bunga kepada kantor perwakilan Muhamadiyah yang berada di wilayah masing-masing," ucap Luki.
"Dan atas insiden tersebut, Kapolri sudah membentuk tim investigasi untuk lakukan penyelidikan kasus tersebut dan saya kira Muhamadiyah juga melakukan hal yang sama," Luki menambahkan.
Sedangkan perwakilan dari peserta audiensi mengapresiasi kepada Kapolda Jatim yang telah berkomunikasi sehingga unras yang dilakukan para mahasiswa di Jawa Timur berjalan dengan aman tanpa adanya korban.
Selain itu, meminta Polri melindungi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa demi Indonesia maju serta menunggu hasil dari investigasi yang dilakukan oleh Polri atas insiden unjuk rasa di Kendari yang menelan korban dua mahasiswa meninggal dunia.
No comments:
Post a Comment