Liputan6.com, Jakarta - Demo di depan DPR pada Senin (30/92019) malam berujung ricuh. Terjadi bentrokan antara kepolisian dan perusuh. Aparat menembakkan gas air mata di kawasan sekitar gedung parlemen yakni Palmerah, Slipi hingga Semanggi untuk memukul mundur pendemo.
Massa baru dapat dibubarkan pada Selasa (1/10/2019) dini hari. Akibatnya, sisa gas air mata untuk redakan ricuh demo masih sangat terasa di sekitar kawasan tersebut.
Pantauan Liputan6.com, aktivitas warga di kawasan sekitar Stasiun Palmerah yang berada di dekat pintu masuk kecil Gedung DPR sudah berjalan normal. Namun, warga harus mengenakan masker lantaran gas sisa air mata masih terasa pedih di mata dan menusuk hidung.
"Masih pedih banget (mata) saya, ingin cepat-cepat sampai kantor,” kata Arya salah satu penumpang KRL saat menunggu ojek online di Palmerah.
Pasukan oranye yang bertugas juga masih mengenakan pasta gigi di wajah dan masker saat menyapu jalanan di kawasan Palmerah dan Slipi.
"Saya nyapu dari KS Tubun ke sini (Palmerah), pakai odol tapi tetap perih banget," ucap Galih, salah satu pasukan oranye.
Di sepanjang kawasan dekat Stasiun Palmerah, jalanan sudah bersih dari sampah bekas demo. Namun, di kawasan KS Tubun dan Pejompongan sisa-sisa batu masih banyak dan tengah dibersihkan oleh petugas.
Amankan Puluhan Orang
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengamankan puluhan orang yang terlibat demo rusuh pada Selasa dinihari WIB. Polisi mengamankan puluhan orang tersebut di berbagai titik bentrok seperti Simpang Susun Semanggi, di Jalan Tol Dalam Kota dan Jalan Gatot Subroto.
Dilansir Antara, ada 30 orang yang diamankan dan dibawa ke dalam Polda Metro Jaya. Kepolisian mengamankan orang tersebut usai berhasil mengendalikan situasi sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat ini kepolisian sudah mencabut blokade jalan dari Cawang menuju Slipi. Namun untuk tol dalam kota blokade tersebut belum dicabut.
Akibat bentrok tersebut, sejumlah korban juga harus mendapat perawatan di rumah sakit. Salah satunya adalah di RS Angkatan Laut Mintohardjo yang terletak di kawasan Bendungan Hilir.
No comments:
Post a Comment