Liputan6.com, Yogyakarta - Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan satu kali guguran lava pijar pada Minggu (30/6/2019). Balai penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, lava pijar itu meluncur sejauh 850 meter.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebutkan, guguran lava yang terpantau melalui CCTV pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB itu mengarah ke hulu Kali Gendol.
"Selama periode pengamatan, BPPTKG juga merekam dua gempa guguran dengan amplitudo 4 hingga 27 mm dan durasi 41,8 sampai 85 detik," kata Hanik seperti dilansir dari Antara, Minggu (30/6/2019).
Sementara, hasil pengamatan visual menunjukkan adanya asap kawah bertekanan lemah berwarna putih setinggi 20 meter di atas puncak kawah.
Angin di gunung itu bertiup lemah ke arah barat daya dan barat. Suhu udaranya mencapai 13 hingga 16,9 derajat celsius, sedangkan kelembaban udara tercatat 45 hingga 95 persen, dan tekanan udara mencapai 568 hingga 708.7 mmHg.
Saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau waspada. Hanik mengimbau, untuk sementara tidak dilakukan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
"BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi dan mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan karena jarak luncur awan panas guguran Merapi makin jauh," tutup Hanik.
No comments:
Post a Comment