Liputan6.com, Jakarta - Bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu kebutuhan utama warga dunia. Meski bersumber dari endapan fosil dan diproduksi dengan cara yang sama, BBM atau bensin memiliki harga yang beragam di berbagai negara di dunia.
Berdasarkan data Numbeo, harga rata-rata BBM Indonesia berada di kisaran harga USD 0,62 atau Rp 8.700 (USD 1 = Rp 14.154) per liter. Cukup mahal atau justru murah?
Artikel mengenai 10 negara dengan harga bensin termahal menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.
Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin 4 Maret 2019:
1. 10 Negara dengan Harga Bensin Termahal di Dunia, Mana Saja?
Bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu kebutuhan utama warga dunia. Meski bersumber dari endapan fosil dan diproduksi dengan cara yang sama, BBM atau bensin memiliki harga yang beragam di berbagai negara di dunia.
Berdasarkan data Numbeo, harga rata-rata BBM Indonesia berada di kisaran harga USD 0,62 atau Rp 8.700 (USD 1 = Rp 14.154) per liternya. Saat ini harga harga BBM di Indonesia berada peringkat 78 dunia.
Meskipun masih lebih mahal dari Malaysia USD 0,55 atau Rp 7.700 per liter, namun setidaknya Indonesia masih lebih murah dibanding Filipina yang berada di peringkat 64 dengan USD 0,95 atau Rp 13.400 per liter.
2. Ada Lowongan Kerja Terbaru di BUMN Konstruksi Ini, Minat?
Tertarik berkarier di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Konstruksi besar di Indonesia? Kabar baik bagi Anda karena PT Brantas Abipraya kembali membuka lowongan kerja terbaru.
Kali ini, Brantas Abipraya membuka lowongan kerja untuk lima posisi sekaligus. Pendaftaran lowongan kerja dibuka hingga 8 Maret dan bahkan 11 Juli 2019.
Sekadar informasi, Brantas Abipraya merupakan perusahaan kontraktor BUMN yang sedang berkembang pesat, dengan core business proyek-proyek bidang ke-airan (bendungan, dam, jaringan irigasi, dan lain-lain).
3. Ada 7 Pelabuhan Penghubung, Ekspor RI Tak Perlu Lewat Singapura
Pemerintah akan menetapkan 7 hub internasional atau pelabuhan penghubung internasional guna memangkas ongkos logistik. Langkah ini untuk menggantikan Singapura yang selama ini masih menjadi negara dengan pelabuhan alih muat atau transhipment kargo ekspor asal Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, penetapan 7 hub internasional bertujuan untuk menciptakan ongkos logistik (cost logistic) yang paling murah. Keberadaan hub internasional akan mempermudah ekspor Indonesia. Ekspor RI bahkan bisa langsung (direct call) ke Amerika Serikat (AS) dan bahkan Eropa.
"Kita sudah rapatkan buat 7 hub di Indonesia, kita mau cost yang paling rendah, karena transportation cost itu yang buat harga-harga barang itu naik. Sekarang hub kita itu kan Singapura, padahal kalau kita posisikan Priok jadi hub internasional enggak usah ke Singapura, langsung mau ke Amerika atau Eropa," ujarnya.
No comments:
Post a Comment