Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Jumat (1/2/2019).
Penguatan IHSG didukung oleh nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan rilis inflasi Januari 2019.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, IHSG menguat 18,09 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.551,06. Indeks saham LQ45 menguat 0,35 persen ke posisi 1.042,59. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Sebanyak 203 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 158 saham melemah dan 140 saham diam di tempat.
Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.581,73 dan terendah 6.550,98. Total frekuensi perdagangan saham 222.707 kali dengan volume perdagangan 6,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 280,01 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.965.
Sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham keuangan menguat 0,94 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan naik 0,79 persen dan sektor saham industri dasar mendaki 0,66 persen.
Sementara itu, sektor saham infrastruktur melemah 0,90 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi susut 0,23 persen dan sektor saham tambang melemah 0,20 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham CANI melonjak 22,75 persen ke posisi 232 per saham, saham KONI menanjak 17,16 persen ke posisi 314 per saham, dan saham APEX naik 15,94 persen ke posisi 1.200 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham IDPR melemah 15,62 persen ke posisi 675 per saham, saham JKON tergelincir 12,50 persen ke posisi 350 per saham, dan saham MABA susut 8,7 persen ke posisi 126 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar menguat kecuali indeks saham Singapura turun 0,03 persen dan indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,27 persen.
Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,10 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,10 persen, indeks saham Thailand menguat 0,43 persen, dan indeks saham Shanghai bertambah 0,71 persen.
IHSG yang menguat ini terjadi di tengah rilis data inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Januari 2019 sebesar 0,32 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender mencapai 0,32 persen dan inflasi tahun ke tahun atau year on year sebesar 2,82 persen.
"Pada Januari 2019 inflasi 0,32 persen. Dengan angka ini berarti tingkat inflasi tahun kalender 0,32 persen. Tahun ke tahun 2,82 persen," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Jumat 1 Februari 2019.
Suhariyanto mengatakan, inflasi tersebut masih dalam range target pemerintah. Dia juga mengatakan, capaian tersebut merupakan salah satu pencapaian yang bagus di awal tahun.
"Sebuah capaian yang bagus diawal tahun. Capaian 0,32 persen, penyebab utamanya harga ikan dan beberapa sayuran," kata dia.
Suhariyanto melanjutkan, dari 82 kota IHK yang dilakukan pemantauan pada Januari 2019, sebanyak 73 kota mengalami inflasi. Sedangkan 9 kota lainnya mengalami deflasi.
Sesi I, IHSG Menguat
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menghijau pada perdagangan Jumat pekan ini. Bahkan nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke posisi 13.973.
Pada pra perdagangan saham, Jumat (1/2/2019), IHSG naik 19,08 poin atau 0.29 persen ke posisi 6.552,05. IHSG kembali menguat pada pukul 09.00 wib sebesar 28,4 poin atau 0,44 persen menjadi 6.561,43.
Adapun indeks saham LQ45 mendaki 0,53 persen ke posisi 1.044,5. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 145 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Kemudian 24 saham melemah dan 111 saham diam di tempat.
Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.564,3 dan terendah 6.551,2.
Total frekuensi perdagangan saham mencapai 13.598 kali dengan volume perdagangan 289,8 juta saham dengan nilai transaksi harian saham Rp 260,7 miliar.
Investor asing beli saham Rp 13,119 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.973.
Seluruh sektor saham kompak menguat. Penguatan dipimpin saham konstruksi sebesar 0,74 persen, diikuti sektor keuangan 0,61 persen dan industri dasar 0,59 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham VNS mendaki 10,20 persen ke posisi Rp 108 per saham, saham NUSA menguat 13,64 persen ke posisi 25 per saham, dan saham RIGS mendaki 10,76 persen ke posisi 350 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PSDN merosot 8,76 persen, saham RICY tergelincir 5,26 persen ke posisi 180 per saham, dan saham FREN terpangkas 4,35 persen ke posisi 44 per saham.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment