Liputan6.com, Jakarta Lebih dari seratus taruni Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) dan pegawai Lembaga Penyelenggara Pelayana Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav) memberi penghormatan terakhir kepada Anthonius Gunawan Agung sebelum dimakamkan.
"Saya mewakili keluarga besar Anthonius Gunawan Agung mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang hadir untuk mendoakan kepergian ananda Anthonius," kata paman Anthonius, Sambas, di rumah duka Jalan Onta Baru Makassar, Senin (1/10/2018), seperti dilansir dari Antara.
Jenazah Air Traffic Controller (ATC) Anthonius disemayamkan di Gereja Katolik Mamajang sebelum dibawa ke pemakaman di daerah Antang Makassar. Anggota keluarga Anthonius tak kuasa menahan kesedihan di dalam gereja tersebut.
Kedua orang tua Anthonius yang tiba dari Papua pun terlihat memeluk peti jenazah seraya mengingat kebiasaan yang dilakukan anaknya.
"Maafkan ibu nak, saya sudah tidak bisa garuk-garuk lagi nak," kata ibu Anthonius yang terus berada di sisi peti jenazah anaknya itu, Senin (1/10/2018).
Saat gempa bumi terjadi di Palu, Anthonius mempertaruhkan nyawanya untuk memandu pilot Batik Air ID 6231 yang akan terbang dari Palu menuju Makassar. Di saat personel AirNav lainnya turun saat gempa mengguncang, Agung belum bisa turun karena pesawat belum tinggal landas.
Ia baru melompat keluar dari jendela cabin tower (lantai 4) untuk menyelamatkan diri setelah memastikan pesawat itu telah lepas landas dengan selamat.
Saksikan video menarik berikut ini:
No comments:
Post a Comment