Liputan6.com, Jakarta - Dahi pendukung Manchester United (MU) mengernyit melihat daftar susunan pemain tim kesayangan untuk laga Liga Inggris melawan Arsenal di Old Trafford, Senin (30/9/2019) atau Selasa dini hari WIB.
Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer menurunkan Jesse Lingard dan Marcus Rashford sejak menit pertama. Keberadaan Andreas Pereira juga dipertanyakan.
Padahal kinerja mereka diragukan. Terakhir kali Lingard menjebol gawang lawan atau membuat assist terjadi saat MU ditahan Burnley 2-2 pada 29 Januari, atau sekitar delapan bulan lalu.
Rashford belum memenuhi ekspektasi menjadi sumber gol utama, terlebih menyusul kepergian Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez. Whoscored mencatat dia sudah melepas 26 tembakan dari delapan laga di seluruh kompetisi musim ini. Hanya tiga yang menjadi gol, dua di antaranya melalui penalti.
Sebenarnya Rashford diragukan bisa menghadapi Arsenal usai cedera pangkal paha pekan lalu. Namun, Solskjaer tetap mempercayakan posisi ujung tombak kepadanya.
Sementara Pereira juga gagal memberi pengaruh besar pada laga-laga sebelumnya. Catatan satu assist dan lima key pass (umpan yang berujung tembakan dari rekan) merupakan buktinya.
Di sisi lain, striker remaja Mason Greenwood, yang mencetak gol pada dua penampilan terakhir, baru masuk pada menit ke-74. Sedangkan playmaker muda Angel Gomes kembali diabaikan dan tidak masuk skuat pertandingan
Masih Belajar
Kekhawatiran suporter terhadap komposisi tim pun terbukti. Pemain dengan performa buruk kembali gagal memberi kontribusi positif. Keputusan Solskjaer yang baru menurunkan Paul Pogba yang baru
Menghadapi Arsenal, yang sudah kebobolan 10 kali dalam enam laga sebelum kunjungan ke Old Trafford, MU baru melepas tembakan pada menit ke-28 melalui Pereira.
Tuan rumah akhirnya memimpin melalui Scott McTominay jelang berakhirnya babak pertama. Namun, keunggulan buyar setelah Pierre-Emerick Aubameyang menyamakan kedudukan selepas jeda.
MU akhirnya kembali kehilangan poin. baru memiliki sembilan angka dari tujuh pertandingan, The Red Devils terdampar di peringkat 10 klasemen sementara. Mereka sudah tertinggal 12 nilai di belakang pimpinan klasemen Liverpool.
"Kami masih terus berlajar dan bekerja keras. Dengan bertambahnya pengalaman, penampilan akan lebih baik lagi," kata Solksjaer, dilansir The Sun.
Tidak Buktikan Omongan
Kegagalan Lingard, Rashford, atau Pereira dalam membayar kepercayaan menjadi masalah Solskjaer sejauh ini. Keengganannya mengandalkan Greenwood juga menimbulkan tanda tanya. Padahal sebelumnya Solskjaer menyebut Greenwood sebagai pemain dengan penyelesaian akhir terbaik yang dimiliki MU saat ini.
"Saya tidak mau memberi tekanan besar di usianya sekarang. Saya hanya mau Mason bersenang-senang. Ke depannya saya rasa dia akan baik-baik saja karena instingnya dalam mencetak gol merupakan salah satu yang terbaik," ungkap Solskjaer.
Di satu sisi, Solskjaer terkesan membangun kepercayaan diri Greenwood yang genap berusia 18 tahun, Rabu (1/10/2019). Namun, dia tidak membuktikan komentarnya tersebut karena terus mencadangkannya.
Hal tersebut otomatis memengaruhi kredibilitasnya. Tuntutan pemecatan terhadap Solskjaer pun bermunculan. Atmosfer ini berbeda ketika sosok asal Norwegia tersebut ditunjuk sebagai caretaker menggantikan Jose Mourinho, Desember 2018.
Membawa tim meraih delapan kemenangan beruntun, dan tidak terkalahkan dalam 11 laga, dia dianggap sebagai sosok sempurna untuk mengembalikan kebesaran klub sejal ditinggalkan Sir Alex Ferguson. Namun, keraguan kini semakin besar.
Sampai Kapan Dipercaya?
Solskjaer bukannya tanpa dukungan. Mantan rekan-rekannya di Old Trafford percaya kemampuannya. "Kami semua sangat tidak sabar, kami ingin tim sukses seperti masa lalu. Namun Anda harus memberinya waktu," kata Roy Keane.
"Dia frustrasi, di bawah tekanan, dan tetap menghadapi keadaan. Solskjaer pria berkelas. Tapi tak diragukan lagi, dia kecewa karena tidak memenangi cukup banyak pertandingan," sambungnya.
Pertanyaan kemudian adalah seberapa lama kesempatan yang dimiliki Solskjaer untuk mengubah peruntungan.
No comments:
Post a Comment