Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo sudah tiga hari melakukan kunjungan kerja di Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut).
Bersama sejumlah pejabat daerah dan Menteru Kabinet Kerja, mereka meninjau sejumlah titik yang menjadi daya tarik di sektor pariwisata mulai dari Kabupaten Tapanuli Utara, Samosir, Toba Samosir (Tobasa), hingga Humbang Hasundutan.
Presiden pun berkomitmen untuk membenahi kawasan Danau Toba agar menjadi destinasi wisata yang terintegrasi dan menarik. Ia menginginkan agar Danau Toba sebagai destinasi prioritas dapat dipromosikan secara masif mulai 2020.
Jokowi memastikan persiapan infrastruktur dan produk-produk unggulan sektor pariwisata di kawasan dikembangkan sebagai faktor pendukung promosi tersebut.
Usai meninjau infrastruktur jembatan di Tano Ponggol, Kabupaten Samosir, Rabu, 31 Juli 2019, mengatakan komitmen pemerintah untuk membenahi dan menata lokasi wisata serta pembangunan infrastruktur pendukungnya akan berjalan secara paralel atau bersamaan.
"Setelah selesai, Insya Allah tahun depan kita promosikan, Saat ini memang sudah kita promosikan. Namun tahun depan kita lakukan marketing secara besar-besaran," ucap Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.
Presiden mengakui banyak produk atau potensi pariwisata yang bisa menarik wisatawan ke wilayah itu. Untuk itu peran pemerintah pusat, provinsi, hingga daerah sangat diperlukan secara sinergi.
"Tadi saya melihat desa adat (Huta Siallagan), desa ulos, semuanya juga akan direhab total. Pasarnya juga, mulai pasar suvenir (Pasar Onan Baru) kemudian pasar yang di sini juga akan dikerjakan tahun ini dan tahun depan," tuturnya.
Menyelesaikan Isu Lingkungan
Pengembangan infrastruktur pariwisata seperti Jetty, Dermaga, pelabuhan, hingga jembatan, juga akan segera diselesaikan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menjelaskan program prioritas dalam pengembangan atraksi, akses dan amenitas (3A) di salah satu Danau vulkanik terbesar itu terus diperhatikan agar semakin mempermudah wisatawan mancanegara berkunjung.
Menurut Arief, kalau ingin menjadi global player, maka harus menggunakan global standard.
Terkait isu lingkungan di Danau Toba, Presiden menegaskan akan menyelesaikan beragam persoalan yang ada. Salah satunya adalah pencemaran air dari pakan ikan akibat maraknya Keramba Jaring Apung (KJA).
"Kita sudah ada expert-nya, khusus untuk urusan air yang gatal. Sudah ada. Lalu, masalah hutan akan kita ambil kemudian kita tanami lagi," ujar Jokowi.
Para ahli tersebut nantinya akan melakukan kajian menyeluruh untuk mencari solusi atas persoalan lingkungan yang ada di kawasan Danau Toba.
No comments:
Post a Comment