Liputan6.com, Jakarta Pasangan selebriti Korea Selatan, Song Joong Ki dan Song Hye Kyo pada 27 Juni 2019 kemarin membuat geger para penggemarnya di seluruh dunia dengan kabar perceraiannya. Pasalnya, pasangan yang dikenal dengan julukan Song Song Couple ini digadang-gadang sebagai pasangan paling serasi. Dipertemukan melalui drama korea fenomenal Descendant of The Sun, Song Joong Ki dan Song Hye Kyo secara mendadak menyatakan menjalin hubungan dan kemudian menikah.
Namun sayangnya belum genap dua tahun membangun bahtera rumah tangga bersama, Song Joong Ki mengabarkan bahwa dirinya menggugat cerai istrinya, Song Hye Kyo yang kemudian dikabarkan melalui beragam media. Hal yang menjadi sorotan publlik lainnya adalah usia pernikahan keduanya yang masih sangat muda.
Ternyata usia awal dalam sebuah pernikahan adalah waktu yang sangat rentan. Hal ini pun telah dibuktikan oleh para peneliti berdasarkan penelitian ilmiahnya. Dari berbagai sumber, berikut ini penjelasan secara ilmiah usia awal pernikahan yang rentan dengan perceraian yang berhasil dirangkum oleh Liputan6.com, Jumat (28/6/2019).
Munculnya Rasa Kecewa di Awal Tahun Pernikahan
Menurut penelitian ilmiah, pada usia dua tahun pertama usia pernikahan akan banyak hal yang perlu diadaptasi oleh kedua pasangan. Perubahan-perubahan itu bisa jadi semakin menguatkan dan melengkapi satu sama lain atau bahkan sebaliknya.
Ted Huston dari University of Texas di Austin, Texas mengatakan bahwa dua tahun pertama menjadi pertanda bagaimana nasib pernikahan pada jangka panjang, mulai timbulnya rasa kekecewaan, penurunan kasih sayang yang jelas, berkurangnya rasa sayang yang berlebihan, keyakinan bahwa pasangannya responsif dan peningkatan ambivalensi. Dari kriteria itu dapat dilihat bedanya pasangan yang ingin bercerai atau justru memiliki ikatan perkawinan yang stabil.
Penelitian Texas mengamati 156 pasangan yang menikah untuk pertama kalinya pada tahun 1981. Dalam penelitian terebut, 56 pasangan berakhir bercerai diusia awal-awal pernikahan. Pasangan yang bercerai dalam dua tahun pertama menunjukkan tanda-tanda kekecewaan dan bersikap negatif terhadap satu sama lain dalam dua bulan pertama pernikahan mereka, dikutip dari Very Well Mind oelh Liputan6.com.
Rentan Berselingkuh dan Banyak Tekanan
Dilansir dari Mirror, sebuah penelitian yang mengamati pasangan rentan bercerai pada usia dua tahun pernikahan sebagian besar dilatarbelakangi faktor selingkuh. Sebuah survei mengungkapkan jumlah perceraian atas perselingkuhan menduduki peringkat tertinggi yaitu 10 persen. Christine Northam seorang peneliti dari Relate, mengatakan dia tidak terkejut dengan hasil tersebut.
"Perkawinan di usia muda cenderung kurang stabil. Mungkin itu tidak cukup kuat untuk memulai permasalahan seperti menginginkan pernikahan yang indah, atau ada kehamilan, tekanan teman. Semua terasa terlalu cepat, dan seseorang mulai melihat ke luar pernikahan." ucapnya dikutip dari Mirror.
Survei juga mengungkapkan risiko perselingkuhan tetap tinggi selama lima tahun pertama. Laki-laki lebih cenderung untuk berselingkuh dan menganggap istri yang bersalah.
No comments:
Post a Comment