Pages

Wednesday, May 29, 2019

HEADLINE: 4 Tokoh Nasional Jadi Target Pembunuhan, Kapan Dalang Diungkap?

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, empat nama pejabat negara yang jadi target pembunuhan didapat dari hasil interogasi keenam tersangka yang ditangkap.

Seorang tersangka berinisial HK mengaku, menerima permintaan dari seseorang untuk mengeksekusi empat tokoh itu. Seseorang yang dimaksud Dedi itu adalah aktor intelektual yang merencanakan pembunuhan.

"Itu dari tokoh aktor intelektual," ungkap Dedi kepada Liputan6.com.

Dedi mengungkapkan, motif dari kelompok eksekutor empat tokoh nasional berbeda dengan kelompok yang ditangkap karena kerusuhan 22 Mei 2019 lalu.

Untuk kelompok pertama, ada empat tersangka yang ditangkap. Mereka berencana mengeksekusi para pendemo di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Tujuannya memancing massa yang lebih besar sehingga demonstrasi berakhir anarkis.

"Sehingga demonstran dieksekusi itu sebagai martir. Itu yang akan membuat demo itu damai menjadi ricuh karena ada korban jiwa," ucap dia.

Sedangkan kelompok kedua yang ditangkap, adalah mereka yang menargetkan pembunuhan terhadap empat tokoh nasional. Dari tangan enam tersangka, polisi mengamankan uang tunai Rp 150 juta dan tiga pucuk senata api.

Dari hasil penyidikan sementara, rencana pembunuhan sudah disusun sebelum Pemilu Serentak 2019 digelar, tepatnya pada Maret 2019.

"(Tersangka) HK ada order dari aktor intelektual mencari senpi dan eksekutor. Pada Maret dikirim uang Rp 150 juta untuk HK mencari senjata lagi," kata Dedi.

Selain ditugaskan mencari senjata, aktor intelektual ini juga meminta HK untuk menelusuri keberadaan target operasi mereka.

"Yang rencananya dieksekusi pertama itu pemilik lembaga survei. Dia (HK) disuruh mapping rumahnya, dari situ muncul perintah baru lagi, (target) keempat  tokoh ini. Dicari rumahnya," terang Dedi.

Dedi menerangkan, sejauh ini sudah ada lima orang saksi yang diperiksa terkait kasus perencaan pembunuhan terhadap empat tokoh nasional. Polisi juga sudah mengantongi aktor intelektualnya. Namun, Dedi enggan menyebut identitasnya.

"Begitu bukti cukup, langsung ditangkap jadi tersangka dan ditahan," tambah Dedi.

Selain itu, Dedi mengaku, masih ada satu pelaku lain yang masih buron terkait kelompok yang berniat membunuh empat tokoh nasional. 

"Masih ada 1 DPO, total eksekutor 7 orang. Itu masih didalami apakah DPO ini bawa senjata atau tidak," kata Dedi.

Sementara Dedi mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan personel untuk mengawal keempat tokoh yang jadi sasaran pembunuhan. 

"Sudah dilakukan, sesuai permintaan pengamanan melekat agar beliau bisa bekerja beraktivitas aman," ucap dia.

Dedi menyebut, ada seseorang yang memberikan dana kepada para pelaku dalam bentuk dolar Singapura. Namun ia mengungkapkan, dana tersebut bukanlah honor untuk mereka. 

"Uang Rp 150 juta tapi dalam bentuk dolar Singapura. Kasih ke aktor intelektual, kasih kan ke ini (para tersangka)," kata Dedi.

Setelah mengeksekusi empat target mereka, baru honor dicairkan akan diberikan honornya. Kini, polisi masih menelusuri berapa nilai upah mereka jika berhasil menjalankan misi.

"Honor untuk aksi dikasih lagi. Dan ada janji juga. Pokoknya, kalau berhasil mengeksekusi nanti baru dikasih uang dan seluruh keluarganya ditanggung," ungkap Dedi.

Dedi menduga, para tersangka ini memiliki motif ekonomi. "Ada order (pembunuhan) dari aktor intelektual. (Diduga) larinya ke ekonomi," Dedi memungkasi.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/news/read/3979222/headline-4-tokoh-nasional-jadi-target-pembunuhan-kapan-dalang-diungkap

No comments:

Post a Comment