Salgado adalah tokoh terkenal yang telah memenangkan hampir setiap penghargaan utama dalam jurnalisme foto dan menerbitkan lebih dari setengah lusin buku.
Kembali pada tahun 1990-an. Kelelahan secara fisik dan emosional setelah mendokumentasikan kebiadaban mengerikan dari genosida Rwanda, ia kembali ke rumah di daerah asalnya di Brazil. Dulunya, kampung halaman Salgado pernah ditutupi oleh hutan hujan tropis yang subur.
Dia terkejut dan hatinya hancur ketika mendapati bahwa daerah itu sekarang tandus dan tidak memiliki margasatwa. Tetapi istrinya Lelia percaya bahwa itu dapat dikembalikan ke kejayaannya yang dulu.
“Tanah itu sama sakitnya dengan saya, semuanya hancur,” kata Salgado di The Guardian pada tahun 2015.
“Hanya sekitar 0,5% dari tanah ditutupi pepohonan. Kemudian istri saya punya ide luar biasa untuk menanam kembali hutan ini. Dan ketika kami mulai melakukan itu, maka semua serangga, burung, dan ikan kembali dan, berkat peningkatan jumlah pohon ini, saya juga terlahir kembali, ini adalah momen yang paling penting,” imbuhnya.
https://hot.liputan6.com/read/3952148/kecewa-desanya-tandus-pasutri-ini-tanam-pohon-setiap-hari-selama-20-tahun
No comments:
Post a Comment