Liputan6.com, Jakarta Statistik sejumlah penyakit menular di Indonesia menunjukkan perbaikan pada tahun lalu.
Ini merupakan hasil dari bentuk kerjasama yang dilakukan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dengan pemerintah daerah.
Semuanya berkomitmen untuk memperbaiki masalah penyakit menular. Alhasil, sejumlah penyakit seperti malaria, bisa ditangani dengan perubahan angka kasus yang cukup signifikan.
Dalam sebuah kesempatan, Direktur Jenderal P2P, dr Anung Sugihantono MKes, mengatakan, malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat.
Akan tetapi jumlah cakupan penduduk yang terhindar dari risiko penularan malaria, lebih besar di 2018 ketimbang 2015.
Pada 2015, cakupannya mencapai 173.186.486 penduduk atau 68 persen di 232 kabupaten/kota. Sedangkan di 2018, naik 19 persen menjadi 87 persen atau 196.452.431 penduduk di 285 kabupaten/kota.
Pun kasus kematian akibat rabies, Anung, mengatakan, mengalami penurunan pada 2018 menjadi 86 kasus.
"Untuk kasus kematian akibat rabies menurun, di tahun 2015 dari 118 kasus, menjadi 86 kasus di tahun 2018," katanya dikutip Health Liputan6.com pada Sabtu (2/3/2019).
HIV juga Turun
Lebih lanjut, permasalahan HIV di Indonesia menunjukkan 'angin segar'. Dari 2.135.365 penduduk yang dites, sebanyak 314.143 diketahui positif, 212.240 yang mulai minum obat, dan 134.344 orang yang sudah mendapatkan terapi antiretroviral (ART).
Sedangkan TBC, terdapat 1.508.864 kasus TB yang diobati sejak 2015, dengan angka keberhasilan pengobatan sebesar 86 persen.
Anung juga mengatakan terkait penyakit kusta. Pada 2018, Kemenkes dan pemerintah daerah telah berhasil mengeliminasi kusta di 24 provinsi.
"Angka prevalensi kusta sebesar 0,70 per 10.000 penduduk, di tahun 2018 terdapat 24 Provinsi yang sudah eliminasi kusta," kata Anung.
No comments:
Post a Comment