Liputan6.com, Jakarta - Adalah Didiet Maulana, desainer lokal yang dikenal fokus mengeksplorasi kain Indonesia. Karya rancangan Didiet dikenal detail dan mengemban kisah di baliknya. Jadi, sangat wajar jika banyak desainer lain yang terinspirasi dari karya lelaki 38 tahun tersebut.
Sungguh sangat disayangkan bila kekaguman itu direfleksikan ke perbuatan tak menyenangkan. Lewat sederet unggahan di akun Instagram-nya, @didietmaulana, beberapa waktu lalu, sang desainer bercerita tentang karyanya yang kena plagiat.
"Kata terinspirasi beda dengan menyontek. Saya dan team menghabiskan waktu untuk melakukan riset dengan proses yang patut diapresiasi. Bukan tidak mau dicontek, tapi ada marka untuk melakukannya. Desainer hidup dari buah pikir. Hargai itu," begitu kalimat-kalimat yang tertulis di salah satu unggahan.
Didiet Maulana menambahkan, value rancangannya jadi lebih bermakna jika sudah berbicara tentang kebaya. Pasalnya, ia memerlukan proses riset begitu panjang untuk bisa menghasilkan satu look. "Jangan tiru bentuknya. Tapi, tiru bagaimana saya bisa mendapatkan output design seperti ini," tulis Didiet.
"Karena apa yang saya lihat ini seperti plagiat. Hargai diri Anda sendiri dengan tidak meng-copy blak-blakan," sambungnya ditegaskan dengan kalimat, "No Copy Paste on design!", di keterangan foto.
Ia menuturkan, desainer tak hanya hidup dari ruang, namun 'oksigen apresiasi' dari karya yang dihasilkan. "Kalau bukan kita sesama desainer yang saling menghargai, mau dibawa ke mana dunia kreativitas?" ucap Didiet Maulana.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rancangan Didiet Maulana yang Banyak Direplika
Sebelumnya, Didiet Maulana sempat mengunggah sebuah desain yang dianggapnya banyak ditiru. Karya Svarna by Ikat Indonesia banyak ia temukan replikanya di media sosial. Padahal, karya yang dirancang bersama kliennya @ansafrina melalui berbagai proses.
"Pengantin Mandailing nan cantik dan anggun. Kami berdua melalui tahapan-tahapan perubahan desain sampai akhirnya sampai ke titik ini. Buat saya dan Nuwi @ansafrina, tentunya senang kalau karya kami menginspirasi orang lain," sambungnya.
"Tetapi, ketika diplagiat sama persis ya mungkin harus bertanya lagi pada diri sendiri. Apakah seperti ini yang akan dibuat untuk para pengantin yang berhak mendapatkan sebuah karya fresh dari benak seorang desainer? Yuk, kita belajar menghargai karya orang lain dan riset," tutup Didiet.
Sang klien yang disapa Nuwi itu merespons curhat Didiet. Ia mengenang kembali masa merancang kebaya Mandailing yang dipakainya saat menikah dua tahun lalu.
"Dari riset arsip Mandailing kuno, design, cari bahan yg sesuai warna saklek Mandailing, sampai produksi makan waktu setengah tahunan... On the positive note, you’re setting the trend Mas Didiet...," tulisnya melalui akun Instagram @ansafarina. (Indah Permata Niska)
No comments:
Post a Comment