Puas dengan mural, kita meluncur ke eksebisi tahunan skala internasional, yakni Art Basel yang digelar di Hong Kong Convention and Exhibition Centre pada 27 hingga 31 Maret. Tak lengkap ke Hong Kong saat Art Month tanpa mengunjungi Art Basel. Tahun ini merupakan tahun ketujuh Art Basel digelar di Hong Kong.
Melihat Art Basel, kita akan disodori beragam seni karya seniman kenamaan dunia yang dipajang di galeri-galeri yang ambil bagian ajang ini. Tahun ini setidaknya 242 galeri dari 36 negara ikut ajang ini. Tak hanya yang sudah malang melintang di dunia seni internasional, sejumlah seniman "baru" untuk unjuk karya di even ini. Setidaknya ada 21 galeri baru yang ambil bagian di tahun ini.
Art Basel juga diikuti sejumlah seniman Indonesia. Di antaranya, Agus Suwage, Eddie Hara, Jumaldi Alfi, Bagus Pandega, Uji ‘Hahan’ Handoko dan Kei Imazu.
Butuh waktu yang tidak sedikit untuk bisa mengekplorasi ribuan karya seni yang dipamerkan di ajang ini. Rombongan Media Fam Trip menghabis waktu hampir seharian di Rabu 28 Maret 2019.
Rabu sore menjelang malam, usai dari Art Basel, Xiqu Center menjadi destisasi berikutnya. Xiqu Center berada di 88 Austin Road West Kowloon. Di sini, pengunjung bisa menikmati ragam opera lokal kanton dengan bintang-bintang kenamaan Hong Kong. Mengusung tema cerita-cerita tradisional, pementasan opea di Xiqu dikemas dengan dukungan teknologi modern.
Sayangnya, tidak ada pementasan saat kita berkunjung. Meski begitu rombongan Media Fam Trip cukup terhibur dengan beragam desain futuristis bangunan-bangunan yang ada di Xiqu Centre.
Di hari ketiga atau Kamis 28 Maret, rombongan Media Fam meluncur ke legendaris Kota tua di Hollywood Road, Hong Kong Island. Satu tempat yang dikenal di kawasan ini adalah Possesion Point atau tempat yang dikenal sebagai titik pertama mendaratnya pasukan Inggris di Hong Kong pada Januari 1841.
Kisah pendaratan pertama kali Inggris di Hong Kong dicantum dalam sebuah papan merah berukuran 1x2 meter di Hollywood Road.
Dari Possesion Point perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri Upper Lascar Row dan Tan Mo Temple yang masih dalam kawasan Jalan Hollywood. Upper Lascar Row menjadi kawasan "Glodok" kecil dengan beragam benda seni antik disajikan di sini.
"Bisa dibilang Upper Lascar Row itu Glodoknya Hong Kong. Cuma skala kecilnya," jelas Carolos Chui, guide lokal yang menemani kami.
Masih di kawasan yang sama, eksplorasi seni budaya di Kota Tua dilanjutkan ke Kaws: Along The Way dan Taik Kwun Heritage. Dua destinasi ini lekat dengan kepolisian Hong Kong. Kaws: Along The Way dulunya dikenal sebagai asrama polisi Hong Kong yang sudah menikah, sedangkan Tai Kwun Heritage adalah bekas markas kepolisian Hong Kong.
Kedua bangunan di dua tempat ini telah berumur ratusan tahun sebelum kemudian di renovasi dan dijadikan pusat seni dan budaya oleh pihak setempat setahun lalu (2018).
Puas menyusuri jalanan Hollywood, tour dilanjutkan ke Central Hong Kong. Agendanya? menyaksikan pameran serupa Art Basel namun skalanya lebih kecil, yakni Art Central. Ajang ini digelar di sebuah tenda khusus yang dipasang di tengah pusat kota.
https://www.liputan6.com/news/read/3930607/beragam-destinasi-seni-dan-budaya-di-art-month-hong-kong-mana-paling-menarik
No comments:
Post a Comment