Peneliti dari Universitas Oxford menyebut, HIV-2 dapat disamakan dengan SIV yang ditemukan pada monyet hijau yang berasal dari Afrika barat. Masyarakat di sana mengenal spesies ini dengan monyet sooty mangabey (SIVsm).
Sedangkan virus HIV-1 yang lebih mematikan, paling mirip dengan SIVcpz (simian immunodeficiency virus) yang menginfeksi simpanse.
Nuno Faria, ilmuwan dari Universitas Oxford, menceritakan bahwa virus ini pertama kali menyebar di tubuh pemburu simpanse. Kasus ini dilaporkan di Kinshasa pada 1930.
Namun, sebuah studi yang diterbitkan pada 2014 menunjukkan,telah terjadi lompatan pada sejumlah kesempatan. Salah satunya mengarah pada HIV-1 subtipe 0 yang menyebar di Kamerun. Kemudian HIV-1 subtipe M yang menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia.
Disebutkan juga orang pertama yang terinfeksi HIV-1 subtipe M mungkin terkena di tahun 1920. Di tahun yang sama telah terjadi ketidakseimbangan antara populasi wanita dan pria yang memicu terjadinya peradangan seksual secara bebas. Belum lagi jaringan transportasi yang membuat orang mudah berpindah-pindah.
Dikutip dari situs BBC pada Sabtu, 1 Desember 2018, penyebaran HIV ini masih berlanjut sampai ke negara bagian AS, Indiana, terkait penggunaan jarum suntik narkoba.
Centers for Disease Control and Prevention telah menganalisis urutan genom HIV dan data tentang lokasi dan waktu infeksi, kata Yonatan Grad di Harvard School of Public Health di Boston, Massachusetts. "Data ini membantu untuk memahami sejauh mana wabah dan selanjutnya akan membantu untuk memahami ketika intervensi kesehatan masyarakat telah bekerja."
https://www.liputan6.com/health/read/3795861/simpanse-monyet-psk-dan-hari-aids-sedunia
No comments:
Post a Comment