Liputan6.com, Jakarta Kejelian seorang pelatih menentukan formasi bisa menentukan keberhasilan tim. Skema yang dibuat sang manajer tentunya ditentukan dengan berbagai alasan dan pertimbangan.
Apa yang dilakukan pelatih AC Milan Gennaro Gattuso adalah salah satu contohnya. Pria asal Italia ini merubah formasi timnya di tengah jalan. Menariknya, perubahan ini dilakukan karena terdesak situasi.
Gattuso membuat perubahan taktik karena 'terpaksa'. Pasalnya, ada sejumlah pemain AC Milan yang cedera dan dia pun harus membuat perubahan formasi. Tapi, hasilnya cukup baik.
Bukti nyatanya AC Milan berhasil memetik kemenangan atas Sampdoria di San Siro pada giornata ke-10 Serie A. Dan, pada laga tersebut, AC Milan tampil dengan cara bermain yang berbeda.
Gattuso awalnya saat menangani AC Milan selalu memakai formasi ofensif 4-3-3. Sayangnya dengan formasi itu, ia tak bisa membuat Rossoneri meraih kemenangan secara konsisten.
Contohnya dalam empat pertandingan terakhirnya. Saat itu Milan menang lawan Chievo. Namun, setelah itu mereka dikalahkan secara beruntun oleh Inter Milan di ajang Serie A dan Real Betis di Liga Europa.
Teranyar, dengan memakai formasi itu lagi, AC Milan menang atas Genoa. “Kami memulai dengan 4-3-3, tetapi selalu tahu itu adalah sisi yang menawarkan banyak alternatif dan variasi," katanya.
No comments:
Post a Comment