Awalnya, mereka melihat sebuah fenomena unik usai Gunung Bromo mengalami kebakaran beberapa saat lalu. Ada Edelweis yang tumbuh di sekitar Edelweis yang mati akibat kebakaran.
Wartono, salah satu anggota kelompok tani itu, mengatakan dengan melihat fenomena itu, dia yakin Edelweis bisa dibudidayakan, atau dibibitkan.
Akhirnya mereka mengomunikasikan hal itu ke pihak Balai Besar TNBTS. Apa benar bunga Edelweis bisa dibudidayakan?
"Kami akhirnya mendapat jawaban bahwa bunga Edelweis dapat ditanam melalui biji yang ada pada bunga Edelwis yang sudah mengering," kata Wartono.
Selanjutnya, kata Wartono, dia dan beberapa temannya secara swadaya mencoba melakukan pembibitan dan akhirnya berhasil.
"Keberhasil tersebut mendapat apresiasi oleh pihak Balai Besar TNBTS secara langsung, dengan membentuk dan mengesahkan kelompok tani bunga Edelweis desa Wonokitri, Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan," ujarnya.
Wartono berharap upaya yang dia lakukan dengan sejumlah temannya di kelompok tani Edelweis ini akan menyadarkan masyarakat Tengger bahwa pelestarian Edelweis merupakan sesuatu yang penting.
Edelweis adalah salah satu identitas yang melekat dalam budaya Tengger. Dengan hilangnya Edelweis maka ada identitas yang hilang juga dari masyarakat Tengger.
Di samping itu, mengingat tumbuh kembang Edelweis cukup lama dan punya nilai ekonomi tinggi, maka budidaya Edelweis adalah jawabannya. Budidaya 'Bunga Keabadian' ini akan mampu melestarikan Edelweis di Gunung Bromo sekaligus bisa menjadi potensi pendapatan masyarakat suku Tengger.
Simak video pilihan berikut ini:
https://www.liputan6.com/regional/read/3682063/jejak-jejak-bunga-keabadian-edelweis-di-gunung-bromo
No comments:
Post a Comment