Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral Argentina menaikkan tingkat suku bunga acuan 15 poin menjadi 60 persen dari sebelumnya 45 persen. Tingkat suku bunga acuan itu termasuk tertinggi berdasarkan data the Associate Press.
Adapun langkah yang dilakukan bank sentral untuk menguatkan nilai mata uang Argentina yang tertekan. Selain itu, mengurangi kekhawatiran tren negatif di tengah tingkat inflasi yang mengkhawatirkan.
Mata uang Argentina peso merosot 15 persen dalam hitungan menit pada Kamis pagi waktu setempat. Hingga sentuh level rendah dengan satu dolar dapat beli dari 41 peso Argentina. Mata uang Argentina telah kehilangan hampir 50 persen nilainya sejak awal 2018.
Sebelumnya, Presiden Argentina Mauricio Macri mengatakan telah meminta Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) untuk percepat pencairan pinjaman sebesar USD 50 miliar. Tujuannya untuk meredakan kekhawatiran pasar.
"Kami melihat ekspresi baru dari kurangnya kepercayaan di pasar terutama kapasitas pembiayaan pada 2019. Keputusan ini bertujuan untuk hilangkan ketidakpastian apapun," ujar dia, seperti dikutip dari laman NPR, Jumat (31/8/2018).
Sementara itu, di Argentina, dukungan IMF tidak selalu datang untuk disambut. Banyak masyarakat Argentina masih menyalahkan keruntuhan ekonomi Argentina hampir dua dekade lalu seiring reformasi yang didorong organisasi internasional.
BBC melihat, pergi ke IMF merupakan langkah paling tidak disukai yang dilakukan seorang presiden di Argentina. Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde pun mengantisipasi dengan hasil yang lebih terang.
"Saya yakin komitmen kuat dan tekad pemerintah Argentina akan sangat penting dalam mengarahkan Argentina melalui situasi sulit saat ini. Pada akhirnya akan memperkuat ekonomi untuk kepentingan semua warga Argentina," tambah Lagarde.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3633190/tertinggi-di-dunia-bunga-acuan-argentina-jadi-60-persen
No comments:
Post a Comment