Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah, pihaknya telah membajak kader Partai Demokrat untuk bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Kami tidak pernah bajak membajak. PDIP ini partai kader. Kami ini partai yang memiliki akar rumput di bawah sehingga kami menjunjung etika politik tersebut," kata Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/9/2018).
Hasto menegaskan, partainya tak memiliki tradisi bajak- membajak kader partai lain. Masuknya kader parpol lain mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf menurutnya bentuk apresiasi atas kepemimpinan Jokowi.
"Bagi yang memberi dukungan pada Pak Jokowi konteksnya berbeda karena mereka memberi apresiasi pada kepemimpinan Pak Jokowi yang menyatukan, turun ke bawah, yang menampilkan arah kepemimpinan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkebudayaan," kata Hasto.
Keputusan Deddy Mizwar masuk ke kubu Jokowi-Ma'ruf merupakan murni keinginan pribadi. Demiz, sapaan Deddy Mizwar, mengambil keputusan setelah berdialog dengan jajaran tim dari kubu Jokowi-Ma'ruf.
"Murni di sebuah dialog bersama antara jajaran Pak Jokowi dan beliau. Tapi intinya apapun Pak Demiz sosok yang memahami betul Jabar," jelasnya.
Jabar, lanjut Hasto, merupakan orientasi semua pasangan calon untuk digarap. Mengingat jumlah pemilih di sana sangat besar.
Reporter: Hari Ariyanti
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment