Liputan6.com, Jakarta Indonesia dipastikan tanpa medali emas di cabor tinju Asian Games 2018. Dua harapan terakhir, yakni Huswatun Hasanah dan Sunan Agung Amoragam, kandas di semifinal yang dihelat pada Jumat (31/8/2018).
Huswatun yang lebih dulu gugur pada semifinal kelas ringan 60 kg putri Asian Games 2018. Melawan petinju asal Thailand, Sudaporn Seesondee, Huswantun gagal memberikan perlawanan yang berarti. Juri memutuskan kemenangan 5-0 untuk Seesondee.
Setelah Huswatun, giliran Agung yang gagal memberikan kejutan di semifinal kelas Bantam 56 kg putra. Melawan petinju Uzbekistan, Mirazizbek Mirzakhalilov, skor 0-5 harus diterima petinju berusia 20 tahun tersebut.
Menurut pelatih tim tinju Indonesia, Adi Suwandana, banyak faktor yang membuat anak asuhnya gagal membuat kejutan di Asian Games 2018. Namun, faktor utama adalah minimnya dukungan yang didapat timnya saat masa persiapan.
Tak hanya itu, saat mereka meminta bantuan petinju pro untuk jadi lawan sparring, hanya penolakan yang didapat mereka. "Kalau dari petinju-petinju nasional untuk sparring ya tidak mungkin mau. Kita undang juga petinju-petinju pro untuk sparring, tidak begitu banyak yang mau. Paling banyak dua ronde dengan hitungan bayar membayar," jelas Adi.
https://www.liputan6.com/asian-games/read/3633729/asian-games-2018-pelatih-indonesia-keluhkan-minim-dukungan-dari-petinju-pro
No comments:
Post a Comment