Liputan6.com, Sucre - Pemerintah Bolivia mengusir diplomat tertinggi Meksiko dan Spanyol dari negara itu. Pengusiran dilakukan karena ada dugaan beberapa mantan pejabat pemerintah Bolivia akan meninggalkan Kedubes Meksiko dengan bantuan Spanyol dan melarikan diri dari negara itu.
Sebagai tanggapan, Spanyol balas mengusir tiga pejabat Bolivia pada Senin 30 Desember 2019.
Dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (31/12/2019), Presiden sementara Bolivia, Jeanine Anez mengatakan Duta Besar Maria Teresa Mercado, kuasa usaha, dan konsul Spanyol dinyatakan sebagai persona non grata dan diberi waktu 72 jam untuk meninggalkan negara itu.
Insiden itu berpusat pada sembilan mantan pejabat dalam pemerintahan Presiden Bolivia Evo Morales yang digulingkan. Mereka mencari perlindungan di Kedutaan Meksiko setelah Morales mengundurkan diri di bawah tekanan bulan lalu.
Penjabat pemerintah Bolivia menuduh para mantan pejabat itu menghasut, meneror, dan mencurangi pemilu. Pemerintah Bolivia juga melarang mereka keluar dari negara itu.
Pemerintah Bolivia menuduh para diplomat Spanyol hendak membantu kesembilan pejabat itu meninggalkan kedutaan Meksiko pada Jumat. Mereka mengatakan orang-orang Spanyol itu tiba di kedutaan itu bersama sekelompok petugas keamanan Spanyol. Spanyol membantah tuduhan itu.
Enam pejabat keamanan Spanyol meninggalkan Bolivia pada Minggu 29 Desember 2019 setelah pemerintah Bolivia meminta mereka pergi. Pemerintah sementara Spanyol mengatakan pada Senin, mereka mengusir tiga diplomat Bolivia di Spanyol sebagai tanggapan atas "sikap bermusuhan Bolivia."
No comments:
Post a Comment