Liputan6.com, Jakarta - Bursa calon ketua umum Partai Golkar, tidak hanya dihiasi oleh nama Airlangga Hartarto. Nama Bambang Soesatyo atau Bamsoet juga turut mewarnai proses demokrasi internal partai berlambang beringin tersebut.
Pengamat politik Igor Dirgantara menilai, persaingan antarkeduanya akan berlangsung sengit. Dia melihat duel keduanya ini layaknya El Clasico di La Liga ataupun Derby Milano di Seria A Liga Italia.
"Ini duel El Clasico atau duel Derby Milano. Ini pertarungan panas," ujar Igor saat dikonfirmasi, Rabu (31/7/2019).
Dia menuturkan, Bamsoet berpeluang menjadi kuda hitam. Pasalnya, Airlangga hanya mempertahankan pemilih tradisional Partai Golkar.
"Artinya Golkar hanya mempertahankan loyalitas pemilih lamanya saja, padahal secara alamiah pemilih tradisional makin berkurang," kata Igor.
Bahkan, dia memprediksi, jika ada voting dilakukan. Maka bisa saja Bamsoet lebih unggul.
"Kalau ada voting, ada ruang dan kesempatan kepada Bambang Soesatyo sebagai kompetitor memperoleh suara untuk bisa mengalahkan Airlangga Hartarto," tukasnya.
SOKSI Dukung Bamsoet
Sebelumnya, Rapimnas II Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Minggu 28 Juli 2019 kemarin, memberikan dukungan untuk Bambang Soesatyo sebagai calon ketua umum Golkar 2019-2024, di dalam Munas partai berlambang pohon beringin ini.
"Rapimnas SOKSI memberikan dukungan dan rekomendasi kepada Bapak Bambang Soesatyo, kader terbaik SOKSI, untuk maju sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar Masa Bakti 2019-2024 pada Musyawarah Nasional Partai Golkar Tahun 2019," ucap Sekjen SOKSI Ichsan Firdaus, dalam keterangannya.
Menanggapi hal ini, Bamsoet pun siap menerima amanah tersebut.
Dukungan SOKSI itu pun membuat Bamsoet kian semangat maju sebagai calon ketua umum Golkar. Dirinya berjanji tidak akan mundur.
"Saya menerima amanah ini dengan penuh tanggung jawab. Bendera SOKSI telah dikibarkan. Pantang bagi saya menurunkannya," ungkap Bamsoet.
No comments:
Post a Comment