Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Jumat pekan ini.
Penguatan IHSG terjadi meski nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah dan aksi jual investor asing.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (1/3/2019), IHSG menguat 56,53 poin atau 0,88 persen ke posisi 6.499,88. Indeks saham LQ45 menanjak 1,2 persen ke posisi 1.018,16. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Menyambut akhir pekan ini, 218 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 173 saham melemah dan 143 saham diam di tempat. Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.505,09 dan terendah 6.466,15.
Total frekuensi perdagangan saham 399.603 kali dengan volume perdagangan 11 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 357,10 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.115.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar turun 0,07 persen. Sektor saham barang konsumsi menguat 2,36 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur menanjak 1,47 persen dan sektor saham infrastruktur naik 1,32 persen.
Saham-saham yang cetak keuntungan antara lain saham CSIS naik 34,29 persen ke posisi 94 per saham, saham OCAP menanjak 24,49 persen ke posisi 366 per saham, dan saham CINT menguat 18,11 persen ke posisi 300 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ALDO turun 24,84 persen ke posisi 575 per saham, saham JAYA tergelincir 15,13 persen ke posisi 505 per saham, dan saham SHID terpangkas 8,72 persen ke posisi 4.290 per saham.
Sementara itu, bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,63 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,02 persen, indeks saham Shanghai menguat 1,8 persen dan indeks saham Singapura mendaki 0,24 persen. Sedangkan indeks saham Thailand merosot 0,67 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, sentimen positif IHSG dari domestik berasal dari penurunan tingkat inflasi dari 2,82 persen menjadi 2,57 persen.
Sementara itu, tingkat inflasi inti masih stabil di angka 3,06 persen. Di sisi lain data PMI Manufaktur mengalami kenaikan dari 49,9 menjadi 50,1.
Secara eskternal sentimen positif dari pernyataan pimpinan bank sentral AS Jerome Powell yang cenderung dovish. "Powell menegaskan FOMC akan bersabar sebelum menentukan penyesuaian terhadap kisaran target untuk fed fund rate yang sesuai ke depannya,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Awal Sesi, IHSG Menguat
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham di hari ini. Bahkan seluruh sektor saham menghijau.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat 1 Maret 2019, IHSG naik 25,27 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.468,6. Indeks saham LQ45 juga naik 0,61 persen ke posisi 1.012,2. Seluruh indeks saham acuan menguat.
Sebanyak 63 saham menguat dan mengangkat IHSG. Sementara 23 saham melemah dan 64 saham diam di tempat. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.472,4 dan terendah 6.468,6.
Total frekuensi perdagangan saham 1.836 kali dengan volume perdagangan saham 230,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 142 miliar.
Investor asing beli saham Rp 8,5 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 14.109.
Seluruh sektor saham kompak menghijau. Sektor saham aneka industri naik 0,83 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konsumsi naik 0,63 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,62 persen.
Adapun saham yang mampu menguat, antara lain milik JKSW naik 16,13 persen ke posisi 72 per saham, saham MPOW melonjak 9,7 persen ke posisi 13 per saham, dan saham ICON naik 6,06 persen ke posisi 105 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham BTEK merosot 13,21 persen ke posisi 138 per saham, saham BDMN tergelincir 4,69 persen ke posisi 4,69 per saham, dan saham DWGL terpangkas 3,23 persen ke posisi 90 per saham.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment