Pages

Monday, December 31, 2018

Demi Ekosistem, Galapagos Larang Pakai Kembang Api Saat Tahun Baru

Liputan6.com, Puerto Baquerizo Moreno - Dalam menyambut Tahun Baru 2019, pihak berwenang di Galapagos telah melarang penjualan dan penggunaan kembang api di kepualaun ini demi melindungi flora dan fauna yang langka.

Para ahli konservasi mengatakan, hewan-hewan yang hidup di kepulauan yang berada di Samudra Pasifik tersebut mengalami peningkatan denyut jantung, gemetar, dan cemas berlebih setelah mendengar suara yang dihasilkan dari kembang api.

Otoritas lokal juga menegaskan bahwa kembang api telah beberapa kali menyebabkan banyak cedera setiap tahun, terutama di kalangan anak-anak saat menyambut Tahun Baru.

"Ekosistem di Kepulauan Galapagos sangat peka dan gampang terpengaruh oleh kembang api, terutama faunanya yang unik," ujar presiden dewan lokal, Lorena Tapia, melalui Twitter. Demikian seperti dikutip dari BBC, Selasa (1/1/2019).

"Mereka (flora dan fauna) adalah hadiah konservasi untuk Ekuador dan dunia," tambahnya, menjelaskan bahwa Galapagos terletak sekitar 1.000 km (621 mil) di lepas pantai daratan Ekuador.

Akan tetapi, kembang api yang hanya menghasilkan cahaya tetapi tidak menimbulkan suara, diperbolehkan digunakan. Namun hanya diizinkan saat perayaan Tahun Baru saja.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 30 juta. Red Albino menjadi jenis yang pa ling mahal minimal Rp 30 juta.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/global/read/3860426/demi-ekosistem-galapagos-larang-pakai-kembang-api-saat-tahun-baru

No comments:

Post a Comment