Pages

Sunday, December 30, 2018

4 Kisah Dramatis Korban Selamat Tsunami Selat Sunda

Seorang bocah berusia 5 tahun juga menjadi korban tsunami Anyer. 12 Jam terjebak reruntuhan di kawasan Pantai Carita, Banten. Tangis kencang Ali bocah 5 tahun ini sungguh menggugah hati. Hanya ingin pulang, Ali menangis sambil merintih.

Tim Brimob Polda Banten bahu membahu mengevakuasi bocah tersebut sampai akhirnya bocah ortu berhasil diselamatkan. Dalam gendongan anggota Brimob, Ali langsung evakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.

3. Santri Selamat dari Gelombang Tsunami

Keajaiban juga dialami oleh para santri Nurul Fikri Boarding School (NFBS) Serang yang berhasil selamat dari gelombang tsunami Selat Sunda. Hotel Umbul Tanjung, yang sedang mereka gunakan untuk menempa bacaan Alquran, tak tersentuh tsunami.

Pengajar, Ustazah Ai Nur'aeni menceritakan saat sore itu, para santri sempat melihat Gunung Anak Krakatau mengeluarkan api dan laharnya. Namun aktivitas santri tetap tidak terganggu. Para santri tetap menyetorkan hafalannya diringi suara dan gertaran dari aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Sekitar pukul 21.30 WIB terdengar suara gemuruh dan terlihat ombak besar. Santri dan pengurus langsung berlarian untuk menuju musala, dengan terus berzikir mereka semua bisa selamat.

"Kami semua berkumpul di Musala resort untuk terus berzikir dan tetap bertilawah sambil berkoordinasi," kata Ustazah Ai.

Setelah melihat sekitar hotel hancur, mereka langsung mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/news/read/3860154/4-kisah-dramatis-korban-selamat-tsunami-selat-sunda

No comments:

Post a Comment