Liputan6.com, Konawe Selatan - Insiden penyiraman air mendidih yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya di Desa Ngapaha, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan, Rabu (31/10/2018), setahap demi setahap mulai terungkap.
Sehari setelah kejadian, polisi ternyata sudah mengantongi cerita penganiayaan Satriawan Togala (32) oleh sang istri Juniatin (29) menggunakan air mendidih.
Saat itu, sekitar pukul 15.00 Wita, korban baru pulang dari kerja dari perusahan tambang, langsung tidur-tiduran di dalam kamar rumah tantenya yang hanya berjarak beberapa meter dari rumah pribadinya. Tiba-tiba, Juniatin yang baru pulang kantor langsung menuju ke rumah yang sama.
"Istrinya kemudian bertanya sama orang rumah, apakah ada kompor?" Ujar Angger, kerabat korban di Kantor Polsek Tinanggea.
Setelah ditunjukkan kompor oleh salah satu kerabat korban, pelaku langsung memasak air dalam belanga. Sekitar 3 liter air dimasak sekitar 15 menit oleh pelaku.
"Awalnya, kami kira dia mau bikin teh," lanjut Angger.
Setelah air mendidih, tanpa basa-basi pelaku penganiayaan langsung masuk ke dalam kamar pria yang sudah dinikahinya selama setahun itu. Tanpa bicara, tiba-tiba terdengar teriakan histeris Satriawan Togala dari dalam kamar.
"Mereka cekcok, karena memang suaminya katanya suka keluar malam," ujar Kabid Humas Polres Konsel, Aipda Suprihatin.
Salah seorang tetangga korban penganiayaan mengatakan, salah satu alasan penyiraman air mendidih diduga karena pelaku sering kedapatan mabuk minuman keras oleh istrinya. Tidak hanya itu, sejumlah perabotan dalam rumah rusak diduga karena perbuatan suaminya.
https://www.liputan6.com/regional/read/3681953/terungkap-motif-istri-guyur-suami-dengan-air-mendidih-di-konawe-selatan
No comments:
Post a Comment