Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni menegaskan capres petahana Joko Widodo berkomitmen dalam pemberantasan korupsi. Selama ini, kata dia, Jokowi juga tidak pernah mengintervensi kinerja penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia mencontohkan, penanganan kasus korupsi yang menjerat dua politikus Golkar, Idrus Marham dan Setya Novanto. Keduanya kini berada di balik jeruji besi KPK.
"Meskipun orang banyak mengatakan kalau orang deket Pak Jokowi enggak ditindak. Sekarang orang-orang bagian dari koalisi Pak Jokowi enggak ada proteksi apa-apa. Mantan Ketua Golkar Pak Setya Novanto misalkan. Lihat saja daftar nama itu," ucap Antoni di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat 30 November 2018.
Sekjen PSI tersebut menilai program Jokowi membenahi tata kelola pemerintahan. Misalnya pengetatan anggaran yang bikin jengkel para PNS.
"Sekarang salah satu yang membuat PNS jengkel dgn pak Jokowi itu pengetatan tata kelola anggaran," kata Antoni.
Dia mendukung apabila pemerintah memperbaiki kinerja aparat penegak hukum. Salah satunya adalah dengan menaikan gaji, khususnya para hakim. Serta sistem rekrutmen yang jelas.
"Kalau saya pribadi tetap memperbaiki kepolisian kejaksaan dan kehakiman jadi sangat penting tentu harus satu pake dengan sistem rekrutmen pendidikan dan reward and punishmentnya juga," kata Antoni.
Antoni tidak yakin dengan komitmen capres nomor urut 02 Prabowo Subianto terhadap pemberantasan korupsi. Masalah akut itu, menurutnya berpangkal pada Presiden kedua Soeharto, yang tak lain menantu dan mantan atasan Prabowo.
"Baru kemarin saja ada korupsi yayasan Supersemar dengan segala macem. mengalir juga ke PT Kiani punya siapa itu. Ya masalah besar yang ga gampang diselesaikan tapi komitmen kita terus jalan," pungkasnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi
https://www.liputan6.com/pilpres/read/3796200/jamin-komitmen-jokowi-berantas-korupsi-timses-contohkan-kasus-petinggi-golkar
No comments:
Post a Comment