Saat itu keduanya terjatuh dan masih sempat melawan petugas. Tembakan terpaksa dilakukan lagi karena keduanya masih memegang senjata api. Letusan senjata api petugas membuat keduanya tak bernyawa lagi.
"Ada uang Rp 50 juta yang disita sebagai barang bukti, juga ada tablet, beberapa peluru aktif, dua kecepek atau senjata rakitan, dan sepeda motor," terang Santo.
Santo menjelaskan, satu pelaku berinisial A, sedangkan yang kedua tidak ditemukan identitas. Ciri-ciri pelaku tak beridentitas ada tato di lengan sebelah kirinya.
Hasil penyelidikan petugas, keduanya merupakan sindikat pecah kaca asal Bengkulu. Sindikat lainnya masih diselidiki polisi karena Santo menyebut anggotanya masih di lapangan.
Untuk aksi di Masjid An-Nur, Santo menyebut pelaku berhasil membawa uang Rp 125 juta, sedangkan di Kecamatan Payung Sekaki pelaku melarikan uang Rp 45 juta dan aksi di Jalan Ikhlas sekaligus penutup untuk selama-lamanya adalah Rp 50 juta.
Kedepannya, Santo meminta pengawalan polisi kalau mengambil uang dalam jumlah banyak. Santo juga memperingatkan pelaku kejahatan lainnya agar tidak beraksi di Kota Pekanbaru karena akan ditindak tegas.
"Tidak ada ruang bagi pelaku kejahatan di Kota Pekanbaru. Sementara bagi masyarakat, jadilah polisi bagi diri sendiri. Minta pengawalan kalau mengambil uang dalam jumlah banyak, tidak dipungut biaya," imbuh Santo.
Saksikan video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment